Minggu, 16 April 2017

Monev UN SMK Tahun Pelajaran 2016/2017

Ujian Nasional Berbasis Komputer
( UNBK )
Tahun Pelajaran 2016/2017
Senin, 3 April 2017
by Paeran_Pengawas SMK


Di hari pertama pelaksanaan UN = Ujian Nasional  di SMK .... tidak nampak sebuah ketegangan ataupun kegelisahan pada  Panitia, Kepala Sekolah ataupun Guru - Guru.  Sepertinya semua sudah yakin pelaksanaan UN akan berjalan dengan lancar.  Hal ini wajar karena sebelumnya sudah dilakukan beberapa kali simulasi baik untuk panitia maupun pengawas ruang.


Berbeda dengan wajah-wajah para siswa / peserta UN, walaupun telah beberapa kali mengikuti simulasi UNBK masih saja nampak sebuah beban yang menjadi target dalam pencapaian nilai yang diinginkan.  Memang untuk tahun ini, hasil UN tidak menjadi penentu lulus tidaknya siswa dari sekolah, namun siswa tetap di pacu untuk mendapatkan nilai yang maksimal dalam mengikuti UN

Hasil UN memang tidak menjadi penentu kelulusan siswa, namun akan dijadikan alat untuk memetakan hasil pendidikan yang sudah dilakukan selama tiga tahun sebelumnya.  Bertolak dari alat pemetaan tersebut, ada beberapa hal yang harus di sikapi  :

1. Nilai Kejujuran : 
    ...... UN adalah ujian sebuah kejujuran ...

UNBK = Ujian Nasional Berbasis Komputer, sistem ini dirancang untuk meminimalisir dan atau menghapus kecurangan-kecurangan baik yang dilakukan siswa, sekolah ataupun pihak-pihak lain. Kenapa ?  sepertinya, sudah menjadi rahasia umum / pembicaraan bahwa seringnya terjadi kecurangan dalan pelaksakaan ujian nasional yang seolah dilakukan secara terorganisir. Lebih heboh lagi, adanya tim sukses yang sengaja dibentuk di sekolah.  Walaupun kebenaran berita-berita tersebut belum tentu kebenaranya, namun cukup menjadi catatan hitam di dunia pendidikan.

2. Barometer Keberhasilan Proses Pembelajaran :  

Selama ini diakui atau tidak, telah terjadi sebuah kesenjangan nilai.  Untuk mencapai kelulusan dalam UN (tahun yang lalu), siswa harus mencapai nilai 4,0 atau rata-rata hasil UN 5,5.   Ketika nilai tersebut menjadi prasayarat kelulusan siswa, banyak yang merasa keberatan terutama sekolah tentunya dalam hal ini adalah guru.
Pertanyaannya : Mengapa keberatan ? Lalu apa yang selama ini dilakukan guru dalam proses pembelajaran sehingga berani memberikan nilai dengan KKM jauh di atas 4,0.  Nilai raport siswa yang mencapai di atas 7,0 yang diberikan guru dalam laporan hasil belajar tiap akhir semester menjadi sebuah dilema.  Ini yang menjadi permasalahan, apakah ada sesuatu yang salah dengan proses pembelajarannya ?  Bukankah SKL = Standar Kompetensi Lulusan sudah di pahami guru sejak awal. Paling tidak SKL sudah diakses guru/sekolah sehingga dapat dijadikan sebagai suatu target dalam pembelajarannya. 

3. Bahan Evaluasi Diri 

Sebagai orang yang secara langsung bersentuhan dengan dunia pendidikan terutama para pengelola sekolah dan guru sudah saatnya untuk melakukan sebuah evaluasi terhadap apa yang sudah di lakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Tidak bisa di pungkiri bahwa guru-guru di kelas masih banyak yang belum menaksimalkan proses pembelajaran baik dari persiapan administrasi sampai pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Butuh suatu gebrakan untuk perubahan.

4. UN = Ujian Nasional bukan hal yang menakutkan

Jika pada tahun-tahun sebelumnya UN dianggap sesuatu yang sangat sakral yang sangat menentukan kelulusan siswa, maka dengan UNBK ini kita rubah anggapan tersebut.  UN kita jadikan sesuatu yang dinanti karena dengan UN kita dapat memperoleh gambaran dari apa yang sudah dilakukan selama tiga tahun dalam proses pembelajaran.  UN kita jalani tanpa ada rasa tertekan ataupun ketakutan sehingga tidak perlu melibatkan pihak luar / kepolisian untuk mengawal pelaksanaan UN

Sudah saatnya kita melakukan perubahan dengan perbaikan dalam proses sebuah pembelajaran, sehingga hasil yang diberikan dalam bentuk Nilai yang tertuang dalam buku raport tidak terjadi kesenjangan yang jauh dengan hasil UNBK.  

Mestinya,  jika kita sadari bahwa nilai yang tertuang dalam buku raport merupakan hasil kerja keras kita dalam melakukan proses pembelajaran, kita akan merasa malu jika kesenjangan terjadi antara nilai raport dengan UNBK.  

Demi meningkatkan pendidikan di negara tercinta ini, mari kita tingkatkan profesionalisme kita dalam melakukan tugas dan kewajiban kita sebagai seorang guru.  Kita hilangkan kesenjangan nilai yang ada.  Dan jika proses yang kita lakukan sudah benar dan tepat siapa pun yang melakukan tes / penilaian pasti hasilnya relatif sama. 

5. UN = kepercayaan
Dengan pelaksanaan UN yang berbasis Komputer tingkat kepercayaan hasil dapat lebih dipertanggung jawabkan.  Sehingga tidak akan ada berita tentang kecurangan dalam pelaksanaan UN

Akhirnya, mari jadikan UN ini sebagai ukuran keberhasilan sebuah proses pembelajaran.  Perbaikan proses akan berpengaruh pada hasil, sehingga kesenjangan nilai raport dan UN dapat diperkecil atau dihilangkan. 

Keoercayaan = Kejujuran

... bersambung ....

paeran#pengawassmk






Tidak ada komentar:

Posting Komentar